Thursday, April 2, 2015

TUGAS 2 BAHASA INDONESIA 2

Teori Antrian

Teori Antrian atau Waiting Line Theory diciptakan pada tahun 1909 oleh seorang matematikawan dan insinyur berkebangsaan Denmark yang bernama A.K. Erlang. Teori ini diperkenalkan pada tahun 1913 yang dimulai dengan menggunakan konsep dan struktur sistem antrian sebelum mengembangkan model matematisnya. Teori ini dirancang untuk memperkirakan berapa banyak langganan menunggu dalam suatu garis antrian, kepanjangan garis tunggu, seberapa sibuk fasilitas pelayanan, dan apa yang terjadi bila waktu pelayanan atau pola kedatangan berubah.

Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian.

Dalam sistem antrian, ada dua jenis biaya yang timbul, yaitu biaya karena orang mengantri dan biaya karena menambah fasilitas layanan. Biaya yang terjadi karena orang mengantri, antara lain berupa waktu yang hilang karena menunggu. Sementara biaya menambah fasilitas layanan berupa penambahan fasilitas layanan serta gaji tenaga kerja yang memberi pelayanan.
Tujuan dasar model-model antrian adalah untuk meminimumkan biaya total, yaitu :

1. Biaya Langsung
Biaya karena menambah fasilitas layanan serta gaji tenaga kerja yang memberi pelayanan. Contohnya, pembengkakan biaya akibat waktu ini adalah pekerja yang dibayar perjam dan diharuskan melayani sejumlah pelanggan, perusahaan harus membayar pekerja tersebut persatuan waktu.

2. Biaya Tidak Langsung
Biaya karena timbul karena para individu harus menunggu lama untuk dilayani sehingga mungkin membatalkan niat memakai jasa layanan tersebut.

Daftar Pustaka
Herjanto, Eddy. - Manajemen operasi. Edisi ketiga.Grasindo.Jakarta.2006
Modul Laboratorium Manajemen Menengah Manajemen Operasional Universitas Gunadarma